Belajar SEO 34: Schema Markup

 Meningkatkan peringkat di mesin pencari seperti Google bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menambahkan Schema Markup. Saat ini, banyak website bersaing di halaman pertama Google, dan salah satu strategi yang terbukti efektif adalah dengan menggunakan Schema Markup atau structured data. Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana kita dapat menambahkan Schema Markup ke situs kita untuk meningkatkan visibilitas SEO dan mendapatkan rich snippets di hasil pencarian.

Apa itu Schema Markup dan Mengapa Penting untuk SEO?

Schema Markup

Schema Markup adalah kode HTML yang kita tambahkan ke halaman website untuk membantu mesin pencari seperti Google memahami konten halaman dengan lebih baik. Schema ini memungkinkan kita untuk menyediakan konteks tambahan tentang informasi yang ada di halaman. Google akan menggunakan data ini untuk menyajikan konten kita dalam bentuk yang lebih menarik, seperti rich snippets. Rich snippets ini bisa berbentuk rating bintang, harga produk, waktu acara, dan lainnya, yang dapat meningkatkan CTR (Click-Through Rate).

Langkah-Langkah Menambahkan Schema Markup ke Situs

Ada beberapa langkah praktis yang bisa kita ikuti untuk menambahkan Schema Markup ke halaman website kita. Berikut ini adalah panduan lengkapnya:

1. Pilih Jenis Schema yang Tepat

Schema Markup memiliki banyak jenis yang bisa kita pilih, tergantung dari jenis konten yang ada di halaman kita. Berikut adalah beberapa jenis Schema yang paling umum digunakan:

  • Product Schema: Cocok untuk halaman produk di eCommerce. Menampilkan harga, ketersediaan stok, dan ulasan.
  • Recipe Schema: Ideal untuk situs kuliner. Menampilkan waktu memasak, bahan, kalori, dan instruksi langkah demi langkah.
  • Article Schema: Digunakan untuk artikel blog, berita, atau publikasi. Menampilkan judul, penulis, tanggal publikasi, dan gambar utama.
  • Event Schema: Bagus untuk situs yang menawarkan acara seperti konser, seminar, atau festival. Menampilkan tanggal, lokasi, dan harga tiket.

Dengan memilih Schema yang tepat, kita bisa memastikan bahwa Google menampilkan informasi yang relevan dan menarik di SERP (Search Engine Result Pages).

2. Gunakan Structured Data Markup Helper dari Google

Jika kita belum familiar dengan coding atau pembuatan markup secara manual, Google menyediakan alat yang sangat berguna yaitu Structured Data Markup Helper. Berikut cara menggunakannya:

  1. Masuk ke Google Structured Data Markup Helper.
  2. Pilih kategori konten yang ingin kita markup (misalnya, Artikel, Produk, Acara).
  3. Masukkan URL halaman atau tempelkan HTML halaman kita.
  4. Tandai elemen-elemen halaman yang ingin dimasukkan ke dalam Schema, seperti judul, harga, atau gambar.
  5. Setelah selesai, Google akan menghasilkan kode JSON-LD yang dapat kita tempelkan di <head> halaman kita.

3. Validasi Schema dengan Structured Data Testing Tool

Setelah kita menambahkan Schema Markup, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa markup yang kita tambahkan valid dan terbaca dengan baik oleh Google. Untuk itu, kita bisa menggunakan Structured Data Testing Tool dari Google. Caranya:

  1. Buka Structured Data Testing Tool.
  2. Masukkan URL halaman yang telah ditambahkan Schema atau tempelkan HTML kode Schema.
  3. Klik Run Test dan lihat apakah ada error atau warning.

Jika ada error, kita bisa memperbaikinya agar Schema kita berfungsi dengan maksimal dan tidak mengganggu proses crawling Google.

4. Tambahkan Schema Secara Manual di Kode HTML

Bagi yang terbiasa dengan kode, kita juga bisa menambahkan Schema langsung di dalam kode HTML halaman kita. Biasanya, format yang paling umum digunakan adalah JSON-LD karena lebih mudah dipahami dan digunakan oleh mesin pencari.

Contoh penambahan Product Schema dalam format JSON-LD:

<script type="application/ld+json">

{

  "@context": "https://schema.org/",

  "@type": "Product",

  "name": "Produk A",

  "image": "https://contoh.com/foto-produk.jpg",

  "description": "Deskripsi singkat tentang produk A",

  "sku": "12345",

  "offers": {

    "@type": "Offer",

    "url": "https://contoh.com/produk-a",

    "priceCurrency": "IDR",

    "price": "250000",

    "availability": "https://schema.org/InStock"

  }

}

</script>

Setelah kode ini ditambahkan ke dalam head tag di halaman produk kita, Google akan mulai memproses data ini dan menampilkannya di hasil pencarian dengan format rich snippets.

5. Monitor Performa Schema dengan Google Search Console

Setelah kita menambahkan Schema ke beberapa halaman, kita harus memantau bagaimana performanya di mesin pencari. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menggunakan Google Search Console. Di Search Console, kita bisa melihat apakah ada masalah dengan structured data yang telah kita tambahkan dan apakah Google sudah mulai menampilkan rich snippets untuk halaman-halaman tersebut.

Untuk mengecek performa Schema di Google Search Console:

  1. Masuk ke Google Search Console.
  2. Buka menu Enhancements dan pilih Rich Results.
  3. Di sana, kita bisa melihat berapa banyak halaman yang sudah dikenali memiliki structured data dan mendapatkan rich results di Google.

Manfaat Utama Menggunakan Schema Markup

Menggunakan Schema Markup bukan hanya soal menambahkan informasi tambahan ke website kita. Ada beberapa manfaat besar yang bisa kita dapatkan, termasuk:

  • Peningkatan CTR: Dengan rich snippets, hasil pencarian kita akan lebih menonjol dibandingkan dengan hasil lain yang tidak memiliki markup. Ini akan meningkatkan jumlah klik ke halaman kita.
  • Meningkatkan Kualitas Traffic: Karena informasi tambahan seperti harga, rating, atau tanggal acara sudah ditampilkan di hasil pencarian, pengunjung yang datang ke halaman kita cenderung lebih relevan.
  • Optimasi untuk Pencarian Suara: Schema Markup juga sangat penting untuk pencarian suara. Dengan data terstruktur, asisten virtual seperti Google Assistant dapat dengan mudah menarik informasi dari halaman kita untuk menjawab pertanyaan pengguna.

Jenis Schema Markup Lain yang Harus Kita Pertimbangkan

Selain jenis Schema yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa lagi yang bisa kita pertimbangkan tergantung dari jenis website yang kita kelola:

  • Local Business Schema: Cocok untuk bisnis lokal yang ingin tampil di pencarian dengan informasi seperti alamat, jam operasional, dan ulasan pelanggan.
  • FAQ Schema: Bagus untuk halaman yang berisi daftar pertanyaan umum. Ini bisa meningkatkan kemungkinan halaman kita muncul di featured snippets.
  • How-to Schema: Untuk halaman yang memberikan panduan langkah demi langkah. Ini sering muncul dengan gambar dan instruksi di SERP.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menggunakan Schema Markup

Walaupun Schema Markup sangat bermanfaat, kita juga harus berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan yang dapat mengurangi efektivitasnya. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Markup yang Tidak Relevan: Hanya tambahkan Schema untuk konten yang relevan dengan halaman. Jangan mencoba menambahkan informasi yang tidak ada di halaman hanya untuk mendapatkan rich snippets.
  • Data Tidak Konsisten: Pastikan informasi yang kita tambahkan di Schema sama dengan yang ditampilkan di halaman. Google bisa menghukum halaman yang memiliki informasi tidak konsisten.
  • Mengabaikan Update: Google dan Schema.org terus memperbarui spesifikasi dan jenis-jenis Schema yang didukung. Selalu pastikan kita menggunakan jenis Schema yang terbaru dan sesuai.

Kesimpulan

Menambahkan Schema Markup adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas dan kualitas halaman kita di mesin pencari. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, mulai dari memilih jenis Schema yang sesuai hingga memvalidasi dan memantau hasilnya, kita bisa mendapatkan manfaat maksimal dari Schema Markup ini. Jangan lupa untuk selalu memperbarui Schema kita agar tetap relevan dengan perubahan algoritma dan tren SEO terbaru. Dengan menggunakan Schema secara efektif, kita bisa mendominasi halaman pertama Google dan mendapatkan traffic organik yang lebih banyak.

Lebih baru Lebih lama